Bisakah Cetak Uang Banyak Untuk Bayar Utang Negara.
Bisakah Cetak Uang Banyak Untuk Bayar Utang Negara |
Yang pertama tugas dan peran dari bank sentral
dalam hal ini adalah bank
Indonesia. sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. serta
Kestabilan nilai rupiah yang mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara. O
iya bank sentral ini enga dibawah kekuasaan pemerintah termasuk presiden dan
para mentrinya sebagi pihak pelaksana kebijakan Negara, artinya semua kebijakan
yang di ambil oleh bank sentral itu berdiri secara idependen dan bebas dari
campur tangan pemerintah maupun piha-pihak lain, sebagaimana di atur sama undang-undang
no 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia
Yang kedua tugas dan peran dari pemerintah
dinegara yang demokratis presiden berperan sebagai pelaksana atau eksekutif, dalam menjalanankan pemerintahan bareng sama para mentrinya. dalam pengelolaan Negara kususnya dibidang ekonomi, presiden dan para mentri sebagai pihak eksekutif hanya bisa membuat kebijakan fiskal, kebijakan fiskal itu apa sih?
Baca Juga Tentang: Kenapa Negara Harus Berhutang?
gini kebijaka fiskal itu adalah semua bentuk kebijakan yang berhubungan sama penerimaan dan pengeluaran anggaran belanja Negara. Misalnya nih, penyelenggaraan proyek pemerintah, pelonggaran pajak dan lain lain Nah pemerintah tidak bisa menginterfensi kebijakan moneter yang di tetapkan oleh bank Indonesia selaku bank sentral di indonesia Dari yang udah aku jelasin tadi posisi bank Indonesia itu jelas bukan bagian dari lembaga eksekutif Negara kaya presiden maupun para mentrinya Jadi untuk hutang luar negri itu adalah tanggung jawab dari pemerintah, sedangkan ursan mencetak uang, menjaga kesetabilan nilai rupiah adalah tangung jawab dari bank sentral Dimana kedua lebanga initu enga bekerja sama, jadi pemerintah enga bisa meminta uang kepada bank sentral secara langsung, misalnya nih pemerintah itu bekerja sama, dengan bank sentral untuk membayar hutang luar negri, bank sentral tidak bisa langsung mengirim kan uang kepemeritah, ada cara lain yang bisa dilakukan, yautu pemerintah menerbitkan surat utang negra, sedangkan bank sentral memberikan uang kepada bank komersial untuk bisa membeli surat utang Negara tersebut, kalau cara ini di lakukan ,pemerintah bisa melunasi hutang luar negri nya tetapi berganti jadi hutang dalam negri, itu berarti sama ajakan pemerintah tetap berhutang, karena itu mencetak uang banyak untuk memabyar hutang bukan solusi yang bagus,
Yang ketiga Alasan Bank Sentral Tidak Cetak Uang buat bayar utang
karena dapat menurunkan nilai
tukar mata uang, ko bisa gitu ya, karena perputaran mata uang itu kan berdasarkan
dari ketersediaan dan permintaan atas mata uang itu sendiri, jadi jika bank
sentral mencetak uang untuk membayar hutang luar negri itu akan menimbulkan
banyak masalah baru, seperti menggangu kesetabilan mata uang, dan masih banyak
lagi jadi ketika pemerintah itu mencetak terlalu banyak uang, berarti uang yang
beredar di masyarakat akan bertambah secara signifikan, ketika masyarakat punya
uang daya beli masyarakat itu jadi naik, dan patinya masyarakat akan cenderung
lebih konsumtif, akhirnya permintaan barang dan jasa itu akan naik tinggi,
sementara ketersediaan barang dan jasa kan ya segitu-gitu aja, sampe sini kira-kira
apa yang akan terjadi, penjual atau penyedia layanan jasa akan menaikkan
harganya, ya mumpung barang lagi laku keras, semua orang mampu beli sementara
ketersiaan barang dan jasa terbatas pada akhirnya pedagang akan naikan harga,
nah fenomena kenaikan harga ini kalau dalam ekonomi di kenal dengan instilah
inflasi, aku udah pernah bahas di video yang ini, nanti bisa kamu tonton lingknya
aku simpan di deskripsi ya, coba kamu perhatikan deh setiap hari-hari besar
seperti lebaran, pasti harga-harga barang itu naik , karena disaat lebaran
masyarakat itu akan lebih banyak punya uang, karna dapat THR.
kita bisa lihat ko dari tingkat
inflasi yang selalu memuncak ketika puasa sampai setelah lebaran, hal yang sama
juga akan terjadi kalo pemerintah nyetak uang banyak terus uangnya di
bagi-bagiin kemasyrakat, coba kita bayagin aja deh, THR aja bisa bikin angka
inflasi jadi naik apalagi kalau pemerintah neytak uang banyak terus di
bagi-bagiin kemasyrakat, kenaikan harga semakin enga terbedung dan nilai mata
uang kita tidak bernilai lagi, meskipun secara nominal uang kita banyak tapi
nilai uangnya itu semakin turun karena harga barang dan jasa juga naik
gila-gilaan.
untuk itu dalam mencetak uang
bank Indonesia dan pemerintah itu enga bisa asal-asalan begitu aja perlu
perhitungan dan penelitian yang dilakukan dan prosesnya itu enga sebentar butuh
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, selain itu kebutuhan masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi juga perlu di jadikan pertimbangan
Artikel Terkait:
7 Cara Mudah Mengatur Keuangan Pribadi
Cara Investasi saham dan juga strategi yang bisa di lakukan oleh kaum melenial