Kenapa Negara Harus Berhutang?

DAFTAR ISI [Tampilkan]

Kenapa Negara Harus Berhutang

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita coba membedakan dulu antara utang sekala Negara sama utang pribadi yang sering kita lakuin sehari-hari. Kalau kita yang hanya sebagai masyarakat biasa, kita itu ngutang pas lagi kepepet dan engga punya uang. Makanya nya itu utang di kalangan masyarakat awam kaya kita, utang itu di anggap sebagai hal yang negatif. tetapi dalam sekala Negara persepsi nya itu berbeda, utang itu bukan tindakan memalukan dan bukan juga identik dengan Negara miskin. Lebih dari 80 % negara itu punya utang tujuan Negara itu ngutang salah satunya untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan sebuah Negara. Tentu saja penggunaan utangnya itu harus sehat dan wajar dan juga alokasi dananya yang di pake harus bisa di pertangung jawabkan.

Misalnya utangnya itu di pake untuk pengembangan, dan pembangunan di sektor-sektor produktif dengan tujuan mendatangkan pendapatan baru untuk Negara, serta bermanfaat juga untuk masyarakat, dengan penggunaan utang Negara untuk sector-sektor produktif, Negara itu jadi punya kemampuan untuk mengembalikan utang tersebut sekaligus untuk mempercepat kemajuan negaranya.

Cara ini juga banyak di lakukan sama kebanyakan Negara-negara maju serta Negara-negara berkembang di dunia. jadi yang punya utang Negara itu enggak terbatas hanya Indonesia aja tapi berlaku secara global. Nah untuk mengukur utang Negara itu masih wajar atau tidak. Salah satu cara yang umum di gunakan itu adalah rasio utang ter hadap GDP atau pendapatan domestik broto.

Singkatkany kita itu membandingkan jumlah utang terhadap produktivitas atau pendapatan Negara, caranya jumlah utang dibagi dengan pendapatan GDP satu tahun di kali 100, kalau dalam kacamata ekonomi, GDP ini merupakan tolak ukur atau kapasitas sebuah Negara dalam kemampuan membayar utangnya. ibaratnya gini kalau pendapatan kamu 150 juta rupiah selama setaun, sementara cicilan utangnya itu 60 juta rupiah pertahun. Berarti 60 juta di bagi 150 di kali 100 = 40 berarti rasio utangnya adalah 40 % dari pendapatan.

Semoga kamu sekarang jadi lebih paham, gimana sih cara ngukur apakah utang Negara itu masih wajar atau udah terlalu besar. Jadi jangan kaget, kalau utang Negara udah sekian Trilun rupiah, yaa kalau di sebutin nominal gitu kan keliatan utang nya itu banyak baget dimata kita yang Cuma rakyat biasa. Cari tau juga faktor-faktor lainya jangan hanya berpatoka pada GDP aja seperti primery belen dan lain-lain. rasio utang negara itu sudah di atur oleh undang-undang keuangan Negara no 17 tahun 2003, yang sebukan utang negara maksimal yang di perolehan itu di angka 60% dari GDP Negara.

 untuk penjelasan lebih ditail tonton videonya di yautube Bicarainvestasi di bawah ini ya.



 

bicarainvestasi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama