Kenpa Indonesia sulit jadi negara maju

DAFTAR ISI [Tampilkan]

Kenpa Indonesia sulit jadi negara maju

Kenpa Indonesia sulit jadi negara maju

indonesia yang di kenal sebagai negara yang luas dan juga subur, mempunyai penduduk usia produktif yang dibilang relatif banyak, serta memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah. tetapi kenapa malah mengalami Perlambatan secara ekonomi dan terjebak di dalam status sebagai negara berkembang. Ini sebenarnya tidak hanya berlaku pada negara kita saja, bahkan banyak negara-negara di dunia yang terjebak di status negara berkembang, dan di asia tenggara hanya singapura yang masuk dalam status negara maju. Ini lah yang disebut dengan middle income trap atau jebakan pendapatan menengah, middle income trap ini adalah kondisi dimana sebuah negara sulit untuk keluar dari negara yang berpenghasilan menengah ke negara yang berpenghasilan tinggi.

Berdasarkan data dari banyak lembaga-lembaga di dunia ternyata Dari 195 negara. hanya 60 negara saja yang masuk dalam status sebagai negara maju. Artinya ada 135 negara yang terjebak di status negara miskin dan negara berkembang.

Mari kita membahas tentang kenapa banyak negara-negara di dunia yang masih terjebak di status sebagai negara berkembang, dan sangat sulit untuk naik kelevel menjadi negara maju.

Oke. pertama-tama kita harus paham dulu definisi dari negara maju dan  juga negara berkembang secara umum, Serta apa yang membedakan dari keduanya.

Pertama defenisi negara maju

kalau kita melihat secara umum, negara-negara maju memiliki tingkat kualitas hidup dan kesejahteraan serta penggunaan teknologi tinggi, serta perekonomian yang sudah merata, yang tercermin kedalam tingginya pendapatan negara atau Gross Domestik Bruto. sebab GDB  ini di peroleh dari perkembangan industri dan ekonomi, selain itu negara maju memiliki Pendapatan Perkapita yang tinggi, serta infrastruktur yang memadai serta merata untuk menunjang aktifitas perekonomian masyarakatnya.

dan yang kedua definisi negara berkembang.

Defenisi negara berkembang, merupakan kondisi dimana suatu negara sedang berupaya untuk meningkatkan taraf hidup, serta kesejahteraan  yang lebih tinggi. karena pada umumnya negara berkembang, memiliki tingkat pendapatan perkapita menengah bahkan relatif rendah, pembangunan infrastruktur belum sepenuhnya memadai, serta indeks sumber daya manusia yang masih berada di bawah standar normal global.

dari kedua definisi yang tadi aku jelasin sebenarnya siapa sih yang berhak untuk mengklasifikasikan negara itu maju atau negara berkembang.

Sebenarnya tidak ada sih sebuah negara atau organisasi internasional tertentu untuk mengklasifikasikan sebuah negara itu masuk kedalam negara maju atau negara yang sedang berkembang. Ya karena setiap organisasi internasional seperti IMF, PBB, Bank dunia atau WTO , itu punya kriterianya sendiri-sendiri untuk menentukan sebuah negara itu layak di sebut sebagai negara maju atau negara yang sedang berkembang.

Secara umum sebuah negara bisa di katakan maju jika sudah memiliki kriteria ini.

Yang pertama Pendapatan domestik brutonya udah di atas  12.000 dolar pertahun.

Yang kedua Masyarakatnya punya kualitas hidup yang baik.

Misalnya angka harapan usia hidup yang tinggi, fasilitas kesehatan memadai serta indikator-indikator lain yang tercermin di indikator human development index (HDI).



Yang ketiga Punya infrastruktur yang memadai serta merata.

Dari ibukota, sampai kedaerah daerah pelosok, semuanya udah terkoneksi dengan infrastruktur yang kokoh untuk menunjang aktifitas perekonomian masyarakatnya yang merata di seluruh pelosok ngeri.

 

Dan yang empat kemajuan dalam penggunaan teknologi.

Penggunaan teknologi tinggi ini tu untuk meningkatkan efisiensi serta bisa nambah produktivitas serta nilai tambah dari perekonomian mereka.

Oke, sebetulnya sesusah apa sih, untuk bisa menjadi negara maju, kira-kira apa yaa yang membedakan antara negara-negara maju dan negara yang sedang berkembang.

Nah, untuk menjawab ini, coba kita simak dari penjelasan ibu srimulyani, tentang perbedaan negara maju dan berkembang.

 

Dari penjelasan ibu srimulyani tadi. jelas ya kalau di negara-negara maju itu assetnya yang kerja keras, sementara manusianya kerja biasa-biasa aja. Bahkan ada perusahaan di negara maju yang waktu liburnya sampe 3 hari dalam seminggu.

tapi di negara kita, orang-orangnya yang kerja keras, lembur sampai malam, bahkan enggak jarang hari libur pun tetap kerja, sedangkan assetnya kerja biasa-biasa aja.

 

Dengan asset yang kerja keras, maka negara itu bisa menghasilkan produktivitas yang tinggi dan juga efisien. Karena enggak ngadelin jam kerja dari manusianya. Misalnya lahan yang di sewain dan dijaminkan untuk modal usaha, jadinya enggak ada tuh istilah lahan nganggur, Atau lahan kosong yang enggak produktif. Selain itu pabriknya juga bisa kerja dengan cepat serta efisien dengan cara pake robot, otomatisasi EI, jadi perusahaannya itu bisa dapetin untuk banyak tapi kariwan atau pegawainya itu enggak perlu kerja keras. Tapi dapet gaji yang gede banget.

 

Disilain infrastrukturnya itu udah memadai, jadi enggak ada tu macet-macetan di jalan yang hanya buang-buang waktu doang, bahkan fasilitas nya juga dibangun tanpa harus melibatkan tenaga kasar manusia karena para pekerjanya itu udah bisa ngoprasiin mesin. Jadinya kerjanya itu lebih ringan dan juga lebih cepet serta hasilnya pun sesuai dengan standar.

 

Selain itu perputaran uang di negara maju selalu memberi dampak yang positif, jadi hampir enggak ada tu uang yang terbuang percuma ke investasi bodong, judi, penipuan ponzi, sampai korupsi. Yang membuat perputan uang itu jadi enggak produktif. Ini lah yang mebedakan antara negara-negara yang udah maju dan negara yang masih berkembang.

Itu lah mengapa kebanyakan negara-negara berkembang banyak yang terjebak di status sebagai negara maju dan sulit untuk naik kelevel sebagai negara maju. Karena negara-negara berkembang itu masih kesulitan untuk menciptakan assetnya yang bekerja, baik itu sumber daya manusianya atau asset alat-alat produksi.


bicarainvestasi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama